Rabu, 02 November 2011

peran dan fungsi perawat


PERAN PERAN DAN FUNGSI PERAWAT
1.            Pemberi Perawatan
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada klien dan keluarga klien dengan menggunakan energy dan waktu yang minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Adapun 10 Faktor Asuhan dalam Keperawatan adalah :
1.            Menunjukkan system nilai kemanusian dan altruisme.
2.            Memberi harapan dengan :
- mengembangkan sikap dalam membina hubungan dengan klien
-     memfasilitasi untuk optimis
-                 percaya dan penuh harapan
3.      Menunjukkan sensivitas antara satu dengan yang lain.
1.            Mengembangkan hubungan saling percaya : komunikasi efektif, empati, dan hangat.
2.             Ekspresi perasaan positif dan negative melalui tukar pendapat tentang perasaan
3.            Menggunakan proses pemecahan mesalah yang kreatif
7. Meningkatkan hubungan interpersonal dan proses belajar mengajar
8.   Memberi support, perlindungan, koreksi mental, sosiokultural dan lingkungan spiritual
9.        Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia
10.      Melibatkan eksistensi fenomena aspek spiritual.
Contohnya:
Seorang perawat dalam menghadapi klien yang sedang sakit melaksanakan asuhan keperawatan dengan melakukan tidakan-tindakan medis yang sesuai agar dapat mempercepat penyembuhan fisiknya, namun juga memberikan perawatan secara holistic dengan memberikan perhatian, semangat, memperkuat mental , mendengarkan keluhan ,serta mengarahkan  agar mendekatkan diri kepada tuhannya tidak hanya kepada klien tetapi juga kepada keluarganya.  
2.            Pembuat Keputusan klinis
Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi dengan pembe ri perawatan kesehatan professional lainnya (Keeling dan Ramos,1995).
Contohnya:
1.            Dalam menghadapi klien yang difonis menderita kanker, perawat harus bisa atau cepat tanggap menangani pasien ini. Perawat juga harus bertindak dan melakukan sesuatu perbuatan sesuai dengan kondisi klien.
2.            Dalam  menghadapi klien yang menderita sakit jantung, tiba-tiba kondisinya menjadi kritis, perawat berperan untuk berpikir klinis dengan memberikan tindakan terbaik bagi pasien, dan tidak harus menunggu saran dari dokter.

3.            Pelindung dan advokat klien
Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan. Contoh dari peran perawat sebagai pelindung adalah memastikan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan memberikan imunisasi merawat penyakit di komunitas.

         Sedangkan peran perawat sebagai advokat, perawat melindungi hak klien sebagai
manusia dan secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan. Contohnya, perawat memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat juga melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan menolak aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak klien. Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
         Contohnya
1.            Apabila dalam pemeriksaan atau diagnosa terjadi kekeliruan maka seorang perawat harus dapat menganalisa kesalahan tersebut, dan dapat mengoreksinya dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, sehingga tidak membayakan kondisi klien.
2.            Apabila diketahui bahwa pasien alergi terhadap obat-obatan atau zat kimia tertentu, perawat berhak mencegah pemberian suntikan atau obat-obatan yang dapat memperparah kesehatan pasien.
3.            Perawat menyampaikan kebutuhan, hak, dan keluhan klien kepada pihak-pihak terkait dan dapat menolak perlakuan yang dianggap tidak baik kepada klien
4.            Manajer Kasus
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien. Berkembangnya model praktik memberikan perawat kesempatan untuk membuat pilihan jalur karier yang ingin ditempuhnya. Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan manajer (Manthey, 1990). Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya.
Tujuan Perawat sebagai manajer kasus adalah :
a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan klien.
b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.
c. Menggunakan keterampilan perawat untuk :
- merencanakan
- mengorganisasikan
- mengarahkan
- mengontrol



Contohnya
1.             Apabila seorang perawat menghadapi klien yang mengalami gagal ginjal maka perawat harus dapat mengkoordinasi dan mengatur tim kesehatan lainnya tentang waktu pemberian makanan, jenis makanan yang boleh dimakan, waktu peronsenan, mengabarkan dokter kapan pasien harus diperiksa dan lain sebagainya. Selain itu perawat juga harus mengawasi tindakan-tindakan tim kesehatan lainnya agar tidak terjadi kesalahan. Namun pelaksanaannya harus sesuai dengan kewenangan perawat.
2.             Seorang perawat harus mengetahui kondisi kliennya, apabila terdapat klien yang alergi terhadap telur perawat berkoordinasi dengan ahli gizi agar tidak memberikan makanan tersebut dan diganti dengan protein lain yang tidak menyebabkan alergi.
5.            Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.
         Contohnya:
         Apabila seorang perawat menghadapi pasien yang mengalami depresi berat karena kakinya harus diamputasi ,, perawat bertugas untuk dapat membangun kembali mental dari pasien tersebut, kemudian member ia semangat untuk dapat melanjutkan hidup, kemudian membimbing klien belajar memakai tongkat, hingga ia dapat berjalan memakai tonngkat dengan baik dan dapat menjalani hidup dengan normal kembali.
6.            Pemberi Kenyamanan
Peran sebagai pemberi kenyamanan, merawat klien sebagai seorang manusia, merupakan peran tradisional dan historis dalam keperawatan dan telah berkembang sebagai suatu peran yang penting dimana perawat melakukan peran baru.
Merawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya perawat membantu klien untuk mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya.
         Contohnya:
Perawat harus menghadapi kondisi dan keadaan pasien, pasien yang menderita penyakit yang parah akan dapat sedikit melupakan penyakitnya serta dapat terobati perasaannya apabila dilayani dengan baik, perhatian, tanggap, sopan, ramah serta perawatan yang maksimal, dll. Selain itu perawat juga memberi dukungan moral untuk memberikan kekuatan bagi pasien untuk mencapai kesembuhannya.

7.            Komunikator
Peran sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh peran perawat yang lain. Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesame perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam memberikan perawatan yang efektif dan membuat keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan factor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga dan komunitas.
         Contohnya:
1.            Komunikasi dengan klien: perawat dapat memberikan informasi kepada klien tentang cara mempertahankan kesehatan, apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan, apa yang dapat dikonsumsi atau tidak, dan sebagainnya.
2.            Komunikasi dengan keluarga klien: memberitahukan tentang pertolongan pertama yang dapat dilakukan keluarga kepada klien, informasi keadaan klien, obat-obatan yang harus diberikan klien dan sebagainya.
3.            Komunikasi antar-sesama perawat: sesame perawat dapat saling bertukar informasi dan fikiran serta mendiskusikan masalah-masalah kesehatan

8.            Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya.
         Contohnya:
Perawat dapat memberikan penyuluhan dan pengajaran kepada klien dan keluarganya tentang bagaimana cara membersihkan luka, membalut luka sendiri, memasang obat-obatan, dan perawatan-perawatan lainnya yang dapat dilakukan secara mandiri.
9.            Peran Karier
Disamping semua peran dan fungsi yang dimiliki perawat, perawat juga memiliki peran dalam karier, semakin banyaknya tenaga professional perawat dan semakin luasnya lapangan pekerjaan, perawat memiliki banyak kesempatan untuk berkarier di berbagai lapangan kerja, mulai dari sebagai pendidik, anastesi, peneliti dan sebagainnya.
         Contohnya:
         Perawat dapat berkarier di lapangan kerja yang luas, perawat dapat bekerja di rumah sakit sabagai perawat professional, tenaga anastesi, kepala rumah sakit, pemilik klinik, sebagai pendidik dan sebagainya.


.



Tidak ada komentar: