Rabu, 30 November 2011

perawatan mulut n gigi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      LATAR BELAKANG
Perawat bekerja dengan bervariasi klien yang memerlukan bantuan hygiene pribadi atau harus belajar teknik hygiene yang sesuai. Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah cara perawatan diri seseorang untuk memelihara kesehatannya. Dengan mengajarkan cara hygiene pada klien, klien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan menjadi partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan.
Sepanjang masa hidup seseorang, perubahan fisiologi mempengaruhi kondisi dan penampilan struktur dalam rongga mulut. Klien tertentu dapat beresiko untuk masalah mulut karena kurang pengetahuan tentang hygiene oral, ketidakmampuan melakukan perawatan mulut, atau perubahan integritass gigi dan mukosa akibat penyakit atu pengobatan. Untuk itu, higiene mulut membantu seseorang mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi dan bibir. Tanggung jawab perawat pada hygiene mulut adalah pemeliharaan dan pencegahan. Perawat juga membantu klien untuk mempertahankan hygiene mulut yang baik dengan mengajarkan teknik yang benar atau dengan menampilkan hygiene secara actual pada klien lemah atau cacat.
1.2.      RUMUSAN MASALAH
1.         Bagaimanakah bentuk anatomi mulut dan gigi dan fungssi bagian-bagiannya?
2.         Bagaimanakah cara perawatan mulut dan gigi?

2.1.      TUJUAN
1.      Mengetahui bentuk anatomi mulut dan gigi beserta fungsi masing-masing bagiannya.
2.      Mengetahui cara perawatan mulut dan gigi.




BAB II
ISI

2.1.      ANATOMI
   2.1.1.   Mulut
Anatomi rongga mulut memiliki makna klinis dominan dalam bidang kesehatan gigi. Gambaran klinis yang tampak dalam rongga mulut umumnya menjadi dasar diagnosis dan terapi pada penyakit gigi dan mulut. karena itu perlu pemahaman dan penguasaan tentang anatomi dan fisiologi rongga mulut bagi mahasiswa Akademi Perawat Gigi.
Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada manusia. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Pintu masuk ke saluran pencernaan, mulut dilapisi dengan selaput lendir. Atap membran yang tertutup mulut disebut langit-langit mulut. Bagian depan terdiri dari bagian tulang yang disebut langit-langit keras, dengan bagian belakang berdaging disebut langit-langit lunak. Langit-langit keras membagi mulut dan saluran hidung atas. Langit-langit lunak membentuk tirai antara mulut dan tenggorokan, atau faring, ke belakang. Langit-langit lunak berisi anak lidah, daging menjuntai di bagian belakang mulut. Amandel terletak di kedua sisi uvula dan pilar kembar terlihat seperti memegang pembukaan ke tekak.
Sebuah bundel otot memanjang dari lantai mulut untuk membentuk lidah. Permukaan atas lidah ditutupi dengan benjolan kecil yang disebut papila. Ini berisi kecil pori-pori yang pengecap kita. Empat jenis utama dari selera ditemukan di lidah - mereka merasakan bahwa manis, asin, asam, dan pahit selera. Tiga pasang kelenjar liur mengeluarkan air liur, yang mengandung enzim pencernaan yang disebut amilase yang menjalankan pemrosesan karbohidrat bahkan sebelum makanan masuk lambung.
Bibir yang ditutupi dengan kulit di bagian luar dan dengan selaput lendir licin di bagian dalam mulut. Otot bibir utama, disebut orbicularis oris, memungkinkan untuk mobilitas bibir. Warna kemerahan pada bibir berasal dari pembuluh darah yang mendasarinya. Bagian bagian dalam kedua bibir terhubung ke gusi.

 
Bagian-bagian dalam mulut :
1.      Gigi (dens)
2.      Lidah (Lingua)
Adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Berfungsi untuk :
·         Sebagai indera pengecap
·         Mengaduk makanan di dalam rongga mulut
·         Membantu proses penelanan
·         Membantu membersihkan mulut
·         Membantu bersuara/berbicara
3.      Ludah (saliva), dihasilkan oleh kelenjar ludah.


Batas-batas mulut dan yang berhubungan dengan mulut
Ada 4 perbatasan mulut (kavum oris), yaitu :
1.      Perbatasan anterior : bibir.
2.      Perbatasan posterior : arkus anterior.
3.      Perbatasan superior : palatum durum & palatum mole.
4.      Perbatasan inferior : dasar mulut.
Ismus fausium merupakan bagian perbatasan antara mulut (kavum oris) dan orofaring. Ismus fausium akan naik secara simetris saat kita mengucapkan "aaa". Ada 3 perbatasan ismus fausium, yaitu :
1.      Perbatasan lateral : lengkungan arkus anterior.
2.      Perbatasan medial : uvula.
3.      Perbatasan inferior : pangkal lidah.
Anatomi Faring, ada 3 pembagian faring, yaitu :
1.      Epifaring (nasofaring).
2.      Mesofaring (orofaring).
3.      Hipofaring (faringofaring).
Kita dapat melihat granula "lateral band" pada dinding posterior faring. Granula "lateral band"  merupakan jaringan limfoid dan bagian dari lingkaran Waldeyer. Selain granula "lateral band",  lingkaran Waldeyer juga dibentuk oleh adenoid, tonsila palatina, dan tonsila lingualis.
Batas-Batas Rongga Mulut
Rongga mulut dibatasi oleh organ-organ pembentuk rongga mulut, yang terdiri dari mukosa, otot dan kulit atau organ lain.
1.      Dinding kanan dan kiri
Dinding kanan dan kiri rongga mulut dibentuk oleh mukosa pipi. Mukosa pipi terdiri dari tiga lapis, dari dalam ke luar adalah :
a.      Mukosa pipi
Merupakan lapisan epitel dengan bentuk sel skuamosa (sisik), dii sepanjang pipi sebelah dalam melebar ke depan hingga bibir dalam atas dan bawah. Fungsi mukosa adalah merupakan barier (pelindung), sebagai bagian dari sistim imun non spesifik agar mikroba atau faktor penjejas tidak masuk ke dalam tubuh. Di dekat gigi geraham kanan atas, terdapat muara kelenjar ludah parotis.
b.      Otot pipi
Otot pipi merupakan otot yang menjadi bagian dari otot muka, berfungsi terutama untuk membuka dan menutup mulut, dalam menjalankan fungsinya sebagai fungsi pengunyahan. Otot-otot melekat di tulang rahang atas (maksila), rahang bawah (mandibula) serta tulang-tulang di sekitar rongga mulut.
c.       Kulit.
Merupakan struktur terluar dari pipi, dengan struktur dan fungsi seperti fungsi kulit pada umumnya.
2.      Dasar rongga mulut
Dasar rongga mulut dibentuk oleh lidah dan mukosa dasar mulut. Mukosa dasar mulut juga terdiri dari beberapa lapisan yang dibentuk oleh lapisan mukosa dan otot-otot dasar mulut serta kulit di bagian luarnya. Pada mukosa dasar mulut di bawah lidah terdapat muara-muara kelenjar ludah mayor sublingual dan kelenjar ludah minor, yaitu di sekitar frenulum linguae, di sisi kanan dan kiri.
3.      Atap
Atap rongga mulut dibentuk oleh palatum. Palatum ini akan memisahkan rongga mulut dari rongga hidung. Pada bagian depan, palatum ini keras karena terbentuk dari tulang dan dilapisi mukosa, bagian ini disebut palatum durum. Sedangkan bagian belakang lunak karena tidak dibentuk oleh tulang. Bagian yang lunak ini disebut sebagai palatum molle. Palatum molle yang lunak ini dapat bergerak dan berfungsi untuk mencegah makanan masuk ke rongga hidung.
4.      Bibir (Labia oris)
Bibir merupakan bagian paling luar dari rongga mulut, merupakan pintu masuk ke dalam tubuh sebelum menuju ke organ-organ sistem pencernaan makanan. Bibir tersusun dari otot orbiculars oris, yang ditutup oleh kulit, di sisi luar dan ditutup membrane mukosa di sisi dalamnya.
5.      Jaringan Rongga Mulut
Dalam rongga mulut, terdapat beberapa jaringan yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :
a.      Jaringan Keras (rahang atas, rahang bawah, dan gigi).
b.      Jaringan Lunak (gusi, lidah, mukosa pipi, mukosa bibir, mukosa lidah, mukosa palatum, dan jaringan dasar lidah).


   2.1.2.   Gigi
Ada beberapa jenis gigi. Gigi seri adalah, bagian gigi tajam di bagian depan mulut. Ada empat di bagian bawah dan empat di atas. Di kedua sisi gigi seri adalah gigi taring tajam. Para gigi taring atas kadang-kadang disebut eyeteeth. Di balik gigi taring adalah premolar, atau bicuspids. Ada dua set, atau empat premolar, pada setiap rahang.
Gigi geraham, terletak di belakang premolar, memiliki titik dan alur. Ada 12 geraham - tiga set pada setiap rahang disebut gigi molar pertama, kedua, dan ketiga. Gigi geraham ketiga adalah gigi bungsu, pikir oleh beberapa telah berevolusi ribuan tahun yang lalu ketika diet manusia sebagian besar terdiri dari makanan mentah yang dibutuhkan tenaga ekstra mengunyah. Tapi karena mereka dapat orang banyak keluar gigi lain atau menyebabkan masalah seperti sakit atau infeksi, dokter gigi mungkin perlu menghapusnya.
Gigi manusia terdiri dari empat jenis jaringan: pulp, dentin, enamel, dan sementum. Bubur adalah bagian terdalam gigi dan terdiri dari jaringan ikat, saraf, dan pembuluh darah, yang memelihara gigi. pulp ini memiliki dua bagian - ruang pulp, yang terletak di mahkota, dan saluran akar, yang berada di akar gigi. Pembuluh darah dan saraf masukkan root melalui lubang kecil di ujung dan memperpanjang melalui kanal ke dalam ruang pulp
 Dentin mengelilingi pulp. Zat kuning keras, itu membuat sebagian besar gigi dan sekeras tulang. Ini dentin gigi yang memberikan warna kekuningan mereka. Enamel, jaringan yang paling sulit dalam tubuh, meliputi dentin dan bentuk lapisan terluar dari mahkota. Hal ini memungkinkan gigi untuk menahan tekanan mengunyah dan melindungi dari bakteri berbahaya dan perubahan suhu dari makanan panas dan dingin. Baik dentin dan pulp meluas ke akar. Lapisan kurus sementum meliputi bagian luar akar, di bawah garis gusi, dan memegang gigi pada tempatnya di dalam tulang rahang. Sementum juga sekeras tulang.
Setiap saat kita selalu menggunakan gigi untuk menggigit dan mengunyah makanan. Gigi taring membantu merobek makanan, sedangkan gigi geraham untuk menggiling makanan. Saat kita mengunyah makanan, lidah membantu mendorong makanan ke gigi dan air liur membantu membasahi makanan sehingga mudah untuk ditelan. Selain itu, gigi membantu pula saat berbicara.
Gigi adalah salah satu aksesoris dalam mulut yang mempunyai lima peranan yang sangat penting yaitu sebagai fungsi mengunyah, fungsi fonasi, fungsi estatika,fungsi kejiwaan, fungsi identifikasi (forensik). Setiap gigi terdiri daripada tiga bagian iaitu mahkota gigi ( corona dentis), leher gigi ( cervix ), akar gigi ( radix). Setiap gigi mempunyai jaringan gigi yang terdiri dari:

1.      Email
·         Jaringan keras yang mengalami kalsifikasi yang menutupi dentin dari mahkota gigi.
·         Berasal dari jaringan ektodermal
·         Berfungsi sebagai menahan daya kunyah/abrasi
·         Terdiri dari zat anorganik lebih kurang 99% sebagai prismata dan zat organic lebih kurang 1 % sebagai substantia pelekat.
2.      Dentin
·         Jaringan yang berasal dari mesenchym
·         Merupakan jaringan ikat yang mengalami kalsifikasi dan jaringan yang terbesar dari gigi
·         Terdiri dari zat anorganik lebih kurang 70% dan zat organic lebih kurang 30% pada canaliculi dentin yang didalamnya terdapat Tomes Fiber
3.      Pulpa
·         Jaringan yang berasal dari mesenchym
·         Pada ronga pulpa bias ditemui saraf, pembuluh darah, pem lymphe dan jaringan ikat ( jarang)
·         Fungsi : formatif ( member bentuk), nurtisi, sensoris, dan defensif
Pada ujung akar gigi terdapat foramen apikal yaitu lubang yang terdapat di ujung akar gigi yang merupakan jalan masuk persyarafan dan pembuluh darah pada gigi.
Sedangkan bagian-bagian jaringan pendukung gigi adalah sebagai berikut:
1.      Ligamentum Periodontal
Mempunyai dua Fungsi, yaitu :
a.       Sumber Nutrisi
( membekalkan nutrisi kepada   cementum, tulang dan gingival) dan sensori ( dipersarafi oleh serabut saraf sensori yang berfungsi untuk menghantarkan stimulus sentuhan, tekanan, dan nyeri).
b.      Fungsi fisikal
§  Sarung untuk melindungi pembuluh darah, serabut saraf daripada luka yang di sebabkan oleh tekanan mekanikal.
§  Sebagai pelekatan gigi kepada tulang
§  Mempertahankan tisu gingival
§  Sebagai penyerap tekanan
2.      Alveolar Processus
Adalah bahagian daripada mandibular dan maxilla. Berfungsi sebagai penyokong “tooth sockets”
3.      Cementum
Merupakan jaringan tulang dimana jaringan intercellulernya alami kalsifikasi meliputi bagian akar gigi. Dengan fungsi melekatkan gigi pada periodontal. Merupakan cellular atau acellular.

Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan dan pada beberapa hewan, terutama karnivora, sebagai senjata. Akar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya.

Bagian-bagian gigi
Mahkota gigi atau corona, merupakan bagian yang tampak di atas gusi. Terdiri atas :
·         Lapisan email (enamel), merupakan lapisan yang paling keras. permukaan gigi paling terluar, keras, mengkilat dan berwarna putih.
·         Tulang gigi (dentin), keras tapi berpori, berwarna putih tulang dan lebih keras dari tulang. Di dalamnya terdapat saraf dan pembuluh darah.
·         Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks. Merupakan pusat jaringan lunak dari gigi yang berisi jaringan saraf dan pembuluh darah.
·         Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang berada di dalam gusi.
·         Akar gigi atau radiks, merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang. Akar gigi melekat pada tulang rahang dengan perantaraan semen gigi. jumlahnya berkisar satu sampai empat.
·         Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi. Terdiri atas :
o   Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi.
o   Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.
Saraf – mengirimkan sinyal (menyampaikan pesan seperti panas, dingin, atau sakit) ke dan dari otak.
Sementum – lapisan yang keras, kekuningan, yang berfungsi membantu memegang gigi dalam soket.
Periodontal membran / ligamentum – jaringan antara gigi dan soket gigi, yang memegang gigi pada tempatnya. Serat dari membran periodontal tertanam dalam sementum.
Gusi – jaringan lunak yang mengelilingi dasar gigi.

Nama-nama gigi
A. Gigi susu/gigi decidui/gigi primer/gigi temporer/baby teeth
Tooth Names

Positions
Front Teeth:
A. Central incisor
B. Lateral incisor
C. Canine or eye tooth

Upper Teeth

Back Teeth:
D. First molar
E. Second molar


Lower Teeth
A. Gigi permanen
Tooth Names

Positions
Front Teeth:
1. Central incisor
2. Lateral incisor
3. Canine or eye tooth

Gigi Rahang Atas

Back Teeth:
4. First premolar
5. Second premolar
6. First Molar
7. Second Molar
8. Third Molar Or Wisdom Tooth


Gigi Rahang Bawah







 






Proses Pertumbuhan Gigi
Dalam pertumbuhannya, gigi mengalami 2 fase pergantian. Diawali dari pertumbuhan gigi susu yang lengkap pada umur 3 tahun dengan jumlah 20 gigi, kemudian diganti dengan fase gigi tetap yang diawali pada usia 13 tahun keatas. Pertumbuhan gigi tetap ini menjadi lengkap setelah jumlah gigi menjadi 32 gigi, sekitar umur 17 – 21 tahun. Fase diantara awal fase gigi tetap sampai gigi tetap yang lengkap disebut fase gigi campuran, yaitu antara umur 13 – 17 tahun.

2.2.      FISIOLOGI
Fisiologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel-sel dari organisme.
Mulut menjaga loyalitas juga memegang bagian penting dari sistem pencernaan. Mulut - terutama gigi, bibir,dan lidah, yang memungkinkan kita untuk selera, juga membantu kata terbentuk ketika kita berbicara. Lidah, yang memungkinkan kita untuk selera, juga membantu kata terbentuk ketika kita berbicara. Bibir bagian luar mulut kedua membantu memegang makanan di saat kita mengunyah dan mengucapkan kata-kata ketika kita berbicara. Bibir baggian luar  mulut kedua membantu memegang makanan di saat kita mengunyah dan mengucapkan kata-kata ketika kita berbicara.
Dengan bibir dan lidah, gigi membantu bentuk kata-kata dengan mengendalikan aliran udara yang keluar dari mulut. Artikel baru bibir dan lidah, gigi membantu bentuk kata-kata artikel baru mengendalikan aliran udara yang keluar dari mulut. Lidah menyerang gigi sebagai suara tertentu yang dibuat. Lidah menyerang gigi dibuat sebagai suara tertentu yang.
Zat yang paling sulit dalam tubuh, gigi juga diperlukan untuk mengunyah (atau pengunyahan) - proses  memotong, dan makanan menggiling dalam persiapan untuk menelan. Gigi juga diperlukan untuk mengunyah memungkinkan enzim dan pelumas dirilis di mulut untuk lebih mencerna makanan.
berikut ini bagaimana masing-masing aspek dari mulut dan gigi memainkan peranan penting dalam kehidupan sehari-hari kita
   2.2.1.   Mulut
Rongga mulut diciptakan dengan segenap organ di dalamnya, dengan susunan (komponen dan arsitektur) yang sedemikian ideal sehingga mampu memerankan berbagai fungsi. Dibanding organ lain yang hanya memerankan fungsi tertentu, rongga mulut memerankan setidaknya 4 fungsi sekaligus yaitu :
·         Mastikasi : memerankan fungsi pengunyahan makanan sebagai bagian dari sistem pencernaan.
·         Fungsi sensor inderawi untuk membedakan rasa bahan makanan yang masuk ke rongga mulut. Fungsi ini masih berintegrasi dengan pengunyahan.
·         Artikulasi : memerankan fungsi pengucapan/fonasi sebagai sub bagian dari komunikasi verbal. Gigi, lidah, bibir, otot mulut dan palatum memerankan fungsi penghasil vokal dan konsonan bilabial, labiodental, lingupalatal dan sebagainya.
·         Estetika : Mendukung konsep keindahan visual yang mensyaratkan adanya harmoni anatomis ukuran-ukuran fisik wajah. Salah satu komponen adalah susunan gigi yang rapi, secara individual maupun dalam dimensi sepalometri.
Rongga mulut adalah sebuah ruangan yang dimulai dari bibir sampai perbatasan antara rongga mulut dan faring. Dalam bahasa anatomi rongga mulut disebut sebagai cavum oris. Rongga mulut terdiri dari 2 ruang yaitu vestibulum dan cavum oris proprium.
6.      Vestibulum
Vestibulum merupakan uangan yang dibatasi antara pipi bagian dalam dengan permukaan bukal gigi, gingva permukaan bukal dan labial, melingkar dari rongga kiri, depan dan kanan.
7.      Covum oris proprium
Ruang dalam rongga mulut, yang dibatasi antara permukaan palatal gigi, lengkung alveolus, dasar mulut dan palatum durum hingga palatum molle.
   2.2.2.   Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm, yang memiliki 3 fungsi utama yaitu, pengunyahan (mastikasi), keindahan (estetika), dan berbicara (phonetic). Dalam mulut, gigi tertanam dalam tulang rahang dan dilindungi oleh gusi (gingiva), dengan bentuk yang berbeda – beda sesuai dengan fungsinya.
a.       Gigi Seri (Incisivus)
Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk memotong makanan (mastikasi). Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4 berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi usia 4 – 6 bulan, kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 – 6 tahun pada rahang bawah dan pada usia 7 – 8 tahun pada rahang atas.
b.      Gigi Taring (Caninus)
Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan merupakan gigi yang paling panjang dalam rongga mulut. Fungsinya adalah untuk mengoyak makanan. Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan gigi caninus permanen pada usia 11 – 13 tahun.
c.       Gigi Geraham Kecil (Premolar)
Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2 di kanan. Gigi ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di belakang caninus. Tumbuh pada usia 10 – 11 tahun dan menggantikan posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk melumatkan makanan, dan pada proses orthodontie, gigi ini sering “dikorbankan”.
d.      Gigi Geraham (Molar)
Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada usia 10 – 11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar permanen tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan digantikan oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12, dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar permanen inilah yang paling sering berlubang dan menyebabkan keluhan.

2.3.      PERAWATAN
   2.3.1.   Mulut dan Gigi
Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya, dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau tak sedap.
Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan perawatan yang tepat. Namun, oleh karena berbagai faktor (misalnya biaya dokter gigi yang relatif lebih mahal daripada dokter umum) kesehatan gigi seringkali tidak menjadi prioritas. Kita hanya pergi ke dokter gigi kalau keadaan gigi sudah parah dan rasa sakit tidak tertahankan lagi. Perawatan gigi yang tepat tidak hanya baik untuk gigi melainkan bagi seluruh tubuh.
Mulut merupakan suatu tempat yang amat ideal bagi perkembangan bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan tetap melekat pada gigi kita dan akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan film tipis, lengket, dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang.
Selain itu plak ini juga berpengaruh terhadap kesehatan jaringan pendukung gigi seperti gusi dan tulang pendukungnya. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang menempel pada plak di atas permukaan gigi dan di atas garis gusi. Kuman-kuman pada plak menghasilkan racun yang merangsang gusi sehingga terjadi radang gusi, dan gusi menjadi mudah berdarah.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipikirkan:
1.      Setiap orang harus menyikat gigi dan menggunakan benang gigi dalam beberapa kali setiap harinya. Setiap sehabis makan makanan ringan maupun makan makanan besar. Tetapi wajib sekali di pagi hari dan di malam hari untuk menyikat gigi sebelum tidur. Bahkan bagi anak-anak yang sangat dianjurkan untuk membiasakan membangun pola sehat yang akan berdampak baik bagi kelangsungan hidup mereka.
2.      Hindari makanan yang lengket pada gigi, sebab akan meninggalkan flek.
3.      Hindari minuman atau makanan yang terlalu panas maupun dingin.
4.      Jangan biasakan membersihkan sisa makanan dalam gigi menggunakan tusuk gigi.
5.      Pakailah sikat gigi yang berkualitas tinggi. Ini sangat penting untuk membersihkan email gigi. Sikat gigi yang baik perlu diganti selama sebuan sekali, gunanya untuk menghindari perkembangan bakteri yang bersarang di sela sikat gigi yang sudah melebar.
6.      Pemeliharaan gigi harus dilakukan setiap enam bulan sekali untuk memastikan kebersihan dan kesehatan gigi. Dan harus dilakukan oleh dokter gigi agar dapat memeriksa setiap gigi dalam mencapai semua sudut dan celah untuk membersihkan plak dan tanda-tanda masalah pada gigi.
Apabila kondisi gigi telah terlanjur hancur berkeping, biasanya karena sejak kecil tidak disiplin menggosok gigi. Keadaan itu diperparah dengan menumpuknya plak pada gigi, yang mana ketika disikat akan berdarah, menyebabkan kapok menggosok gigi, sehingga plak semakin menumpuk menjadi karang gigi. Begitu seterusnya sampai terjadi radang gusi. Untuk memulihkan keadaan, disarankan yang bersangkutan dipaksa ke dokter gigi untuk dilakukan skeling, pembersihan, agar tidak membahayakan kesehatan mulut dan lingkungan.

   2.3.2.   Resiko Tidak Merawat
A.    Bau Mulut
Bau mulut atau halitosis ternyata bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu gejala yang harus diketahui penyebabnya. Beruntung kalau si penderita sadar adanya hawa tidak sedap dari mulutnya dan segera mengunjungi dokter gigi untuk mengatasinya. Jika tidak, bau mulut tersebut akan menimbulkan pengaruh negatif dalam bisnis, pergaulan, bahkan kehidupan perkawinan.
Jika halitosis disebabkan kelainan di dalam mulut, umumnya itu terjadi akibat pembusukan sisa-sisa makanan oleh bakteri. Penimbunan sisa-sisa makanan terjadi karena kebersihan mulut yang buruk, akan diperburuk oleh faktor susunan gigi yang salah posisi seperti misalnya gigi berjejal. Selain itu, halitosis bisa dicetuskan oleh adanya kelainan-kelainan seperti interdental/papil, resesi ginggiva (terbukanya akar gigi), dan pseudopocket yang berkaitan dengan gigi bungsu.
Selain itu, bau mulut juga bisa merupakan gejala penyakit tertentu yang mempengaruhi seluruh tubuh, seperti penyakit hati, kencing manis (diabetes) yang tidak terkontrol, penyakit paru-paru atau mulut. Bisa juga disebabkan oleh adanya tumor pada kerongkongan atau lambung yang menghasilkan cairan atau gas berbau busuk, mengalami regurgitasi ke dalam rongga mulut.
Tetapi, halitosis tidak selalu berkaitan dengan penyakit. Pada individu tertentu bau mulut itu normal, misalnya saat baru bangun tidur, saat wanita sedang haid, pada lansia, atau ketika seseorang dalam pengobatan dengan zat tertentu misalnya dimetil sulfida sebagai terapi demam rematik.
Karena itu, penatalaksanaan halitosis tergantung pada penyebabnya. Bila disebabkan oleh kelainan di dalam mulut, bau tidak sedap bisa dikurangi atau dihilangkan sama sekali. Halitosis akibat pembusukan sisa-sisa makanan bisa ditanggulangi dengan menjaga kebersihan mulut dan gigi, antara lain dengan menggosok gigi secara teratur dan boleh dianjurkan memakai obat kumur. Perawatan yang sama juga dianjurkan pada pemakai gigi palsu.
Pada umumnya mulut berbau jika:
1.      Ada infeksi di rongga mulut, sariawan, gigi keropos atau berlubang, gusi bengkak, karang gigi atau calculus.
2.      Lidah meradang, bisa karena kurang vitamin, lidah tergigit, atau tumbuh kanker di sana.
3.      Ada infeksi gusi, gusi gampang berdarah, demam, mulut banyak mengeluarkan liur dan badan lemah.

   2.3.3.   Pencegahan
Berikut ini beberapa cara mencegah timbulnya bau mulut yang menjengkelkan:
1.      Pastikan kesehatan dan kebersihan gigi serta mulut dengan menggosok gigi dua kali sehari, pada pagi dan malam hari sebelum tidur. Jika perlu, berkumurlah dengan cairan antiseptik untuk memastikan bakteri anaerob tak berkembang biak selama Anda beristirahat.
2.      Jangan lupa menyikat lidah, permukaan lidah yang tidak rata memungkinkan adanya sisa makanan tersangkut di sana. Usahakan sesering mungkin minum air putih. Hindari minum kopi karena akan memperparah keadaan. Ada baiknya pula untuk mempertimbangkan menghentikan kebiasaan merokok, karena bau racun rokok akan senantiasa menetap.
3.      Mengunyah permen karet bebas gula bisa membantu merangsang produksi saliva (air liur), terutama bagi mereka yang memiliki saliva yang kental.
4.      Kunjungi dokter gigi. Mungkin ada gigi yang berlubang, ada karang gigi, atau masalah kesehatan mulut dan gigi Anda.

2.4.      MASALAH-MASALAH
   2.4.1.   Mulut
Gangguan dari Mulut yang  aphthous stomatitis (sariawan). Bentuk umum sariawan, sariawan terjadi pada wanita lebih sering dibandingkan pria. Meskipun tujuan mereka tidak sepenuhnya dipahami, luka mulut, stres, kekurangan makanan, perubahan hormonal (seperti siklus haid), atau alergi makanan bisa memicu mereka. Mereka biasanya muncul di permukaan bagian dalam pipi atau bibir, bawah lidah, di langit-langit lunak, atau di dasar gusi. Mereka mulai dengan kesemutan atau sensasi terbakar diikuti dengan sakit maag disebut menyakitkan. reda Sakit dalam 7 sampai 10 hari, dengan penyembuhan yang lengkap biasanya terjadi dalam 1 sampai 3 minggu.
-          Celah bibir dan langit-langit adalah cacat lahir di mana jaringan bibir dan / atau mulut tidak membentuk dengan benar selama perkembangan janin. Anak-anak lahir dengan gangguan ini mungkin mengalami kesulitan makan segera setelah lahir.Bedah rekonstruksi pada masa bayi bisa memperbaiki cacat anatomi.
-          enterovirus stomatitis adalah infeksi anak yang umum yang disebabkan oleh keluarga virus yang disebut enterovirus. Seorang anggota penting dari keluarga ini adalah coxsackievirus, yang menyebabkan tangan, kaki, dan penyakit mulut. Enterovirus stomatitis ditandai dengan kecil, luka menyakitkan di mulut yang dapat menurunkan keinginan anak untuk makan dan minum dan menempatkan dia atau dia berisiko untuk dehidrasi.
-          Herpetic stomatitis (herpes oral). Anak-anak bisa mendapatkan infeksi mulut dengan virus herpes simpleks dari orang dewasa atau anak lain yang memilikinya. Menyakitkan yang dihasilkan, vesikel berkelompok, atau lecet, bisa membuat sulit untuk minum atau makan, yang dapat menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak muda.
-          aphthous stomatitis (sariawan). luka Canker adalah bentuk umum sariawan bahwa anak perempuan mendapatkan lebih sering daripada pria. Meskipun tujuan mereka tidak sepenuhnya dipahami, luka mulut, stres, kekurangan makanan, perubahan hormonal (seperti dengan siklus haid), atau alergi makanan bisa memicu mereka. Mereka biasanya muncul di permukaan bagian dalam pipi atau bibir, bawah lidah, di langit-langit lunak, atau di dasar pada gusi, dan mulai dengan sensasi kesemutan atau terbakar diikuti dengan sakit maag disebut menyakitkan. reda Sakit dalam 7 sampai 10 hari, dengan penyembuhan yang lengkap biasanya terjadi dalam 1 sampai 3 minggu.
-          Sumbing bibir dan langit-langit adalah cacat lahir di mana jaringan mulut dan / atau bibir tidak terbentuk dengan baik sebagai janin berkembang di dalam rahim. Anak-anak dilahirkan dengan bibir sumbing atau celah langit-langit dapat memiliki bedah rekonstruksi pada masa bayi - dan kadang-kadang kemudian - untuk memperbaiki celah tersebut. Pembedahan ini dapat mencegah atau mengurangi tingkat keparahan masalah pidato di kemudian hari.
-          enterovirus stomatitis adalah jenis umum infeksi. Orang dengan kondisi ini memiliki kecil, borok yang menyakitkan di dalam mulut mereka yang dapat menurunkan keinginan mereka untuk makan dan minum, menempatkan mereka pada resiko dehidrasi
-          Herpetic stomatitis (herpes oral). oral herpes menyebabkan menyakitkan, lepuh berkerumun di dalam mulut atau di bibir seseorang. Orang bisa mendapatkan infeksi ini ketika mereka memiliki kontak langsung (seperti mencium!) Dengan seseorang dengan herpes simplex virus.

   2.4.2.   Gigi
Rongga dan kerusakan gigi. Ketika bakteri dan partikel makanan menempel pada gigi, bentuk plak. Bakteri mencerna karbohidrat dalam makanan dan menghasilkan asam, yang melarutkan enamel gigi dan menyebabkan sebuah rongga. Jika rongga tidak diobati, proses pembusukan berlangsung untuk melibatkan dentin. Tanpa pengobatan, infeksi yang serius dapat terjadi. Cara yang paling umum untuk mengobati gigi berlubang dan masalah yang lebih serius pembusukan adalah: mengisi rongga; terapi saluran akar melakukan, melibatkan penghapusan pulp dari gigi, gigi mahkota dengan topi yang terlihat seperti gigi yang terbuat dari logam, porselen , atau plastik, atau menghapus atau mengganti gigi. Penyebab umum dari kerusakan gigi pada balita adalah "botol bayi kerusakan gigi," yang terjadi ketika anak akan tidur dengan botol susu atau jus di mulut dan gigi bermandikan cairan manis untuk jangka waktu yang lama. Untuk menghindari kerusakan gigi dan gigi berlubang, mengajar anak-anak Anda kebiasaan gigi yang baik - termasuk teknik menyikat gigi yang tepat - pada usia dini terkena dampak gigi bungsu.
 Pada banyak orang, gigi bungsu tidak dapat meletus secara normal sehingga mereka baik berada di bawah rahang atau tidak tumbuh dengan benar. Dokter gigi menyebutnya gigi terkena dampak. Gigi bungsu biasanya menjadi dampak karena rahang tidak cukup besar untuk menampung semua gigi yang tumbuh di dan mulut menjadi penuh sesak. gigi terkena dampak dapat merusak gigi lain atau menjadi sakit dan terinfeksi. Dokter gigi dapat memeriksa apakah seseorang telah berdampak gigi bungsu dengan mengambil X-ray dari gigi. Jika sinar-X menunjukkan ada kemungkinan bahwa dampak gigi dapat menyebabkan masalah, dokter gigi dapat merekomendasikan bahwa gigi atau gigi diekstraksi. perawatan gigi yang tepat, termasuk diet yang baik, sering membersihkan gigi setelah makan, dan pemeriksaan gigi teratur - adalah penting untuk menjaga kesehatan gigi dan menghindari kerusakan gigi dan penyakit gusi.
gangguan mulut dan gigi : beberapa di antaranya dapat dicegah, beberapa di antaranya tidak bisa - adalah:
-          Sakit Gigi
Rasa nyeri yang timbul akibat sakit gigi membuat kita serba susah. Mau makan susah, tidur susah, melakukan apa pun rasanya susah. Tapi tahukah Anda, ada akibat lain yang lebih serius dari nyeri gigi ini, yaitu menurunkan 'keperkasaan' pria (disfungsi ereksi). Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan seseorang untuk mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk dapat melakukan hubungan seksual secara sempurna. Disfungsi ereksi pada kasus nyeri gigi, diduga terjadi akibat penghambatan atau penekanan pada syaraf parasimpatis sehingga tidak mampu melepaskan neurotransmitter pada otot polos korpus kavernosum yang selanjutnya menyebabkan dilatasi pembuluh darah perifer. Selain itu, otak di daerah thalamus dan hypothalamus sudah penuh dengan sensasi nyeri sehingga daerah tersebut tidak mampu mempersepsi sensasi seksual yang diterima, baik melalui rangsang rabaan, visual, imaginasi. Akibatnya, sensasi tersebut tidak dapat diteruskan ke serabut syaraf desenden menuju pusat ereksi di daerah segmen torakolumbal. Dari penelitian ini ditemukan, nyeri gigi akibat pulpitis akut, periodontitis akut dan hiperemia pulpa memengaruhi rangsang seksual sehingga frekwensi hubungan seksual menjadi berkurang secara nyata. Bahkan pada kasus pulpitis akut dan periodontitis akut, hubungan seksual pada minggu pertama dan kedua berkurang antara 90 -97 persen. Sementara itu, pada penderita periodontal abses, meskipun dapat melakukan hubungan seksual tetapi aktivitas bercumbu dalam hubungan seksual menurun secara nyata. Ini berarti, kualitas hidup seseorang dapat terpengaruh akibat nyeri gigi.
-          periodontal penyakit.
Gusi dan tulang pendukung gigi tunduk terhadap penyakit. Sebuah penyakit periodontal umum adalah gingivitis - peradangan pada gusi ditandai dengan kemerahan, pembengkakan, dan kadang-kadang pendarahan. Akumulasi dari karah (film mengeras partikel makanan dan bakteri yang terbentuk pada gigi) biasanya menyebabkan kondisi ini, dan itu hampir selalu merupakan hasil dari memadai menyikat gigi dan flossing. Ketika gingivitis tidak diobati, dapat mengakibatkan periodontitis, di mana gusi melonggarkan disekitar gigi dan kantong-kantong bakteri dan membentuk nanah, kadang-kadang merusak tulang yang mendukung dan menyebabkan kehilangan gigi.
-          Rongga dan kerusakan gigi.
Ketika bakteri dan partikel makanan yang diizinkan untuk menetap di gigi, bentuk plak. Bakteri mencerna karbohidrat dalam makanan dan menghasilkan asam, yang melarutkan enamel gigi dan menyebabkan sebuah rongga. Jika rongga tidak diobati, proses pembusukan berlangsung untuk melibatkan dentin. Tanpa pengobatan, infeksi yang serius dapat berkembang. Cara yang paling umum untuk mengobati gigi berlubang dan masalah yang lebih serius pembusukan yang mengisi rongga; melakukan prosedur saluran akar, yang melibatkan penghapusan pulp dari gigi, mahkota gigi dengan tutup yang terlihat seperti gigi yang terbuat dari logam, porselin, atau plastik, atau menghapus atau mengganti gigi. Untuk menghindari kerusakan gigi dan gigi berlubang, membiasakan perawatan gigi yang baik - termasuk menyikat gigi yang tepat teknik.
-          Malocclusion adalah kegagalan gigi atas dan bawah untuk bertemu dengan benar saat Anda menggigit.
Jenis maloklusi mencakup overbite, underbite, dan berkerumun. Kebanyakan kondisi ini dapat diatasi dengan kawat gigi. Kawat gigi adalah logam atau keramik kurung jelas terikat ke depan setiap gigi. Kabel yang menghubungkan kurung diperketat secara berkala untuk memaksa gigi untuk pindah ke posisi yang benar.
-          Terkena dampak gigi bungsu.
Pada banyak orang, gigi bungsu tidak dapat meletus secara normal sehingga mereka baik berada di bawah rahang atau tidak tumbuh dengan benar. Dokter gigi menyebutnya gigi terkena dampak. Gigi bungsu biasanya menjadi dampak karena rahang tidak cukup besar untuk menampung semua gigi yang tumbuh di dan mulut menjadi penuh sesak. gigi terkena dampak dapat merusak gigi lain atau menjadi sakit dan terinfeksi. Dokter gigi dapat memeriksa apakah seseorang telah berdampak gigi bungsu dengan mengambil X-ray dari gigi. Jika, setelah melihat sinar-X, dokter gigi berpikir ada kemungkinan bahwa dampak gigi dapat menyebabkan masalah, ia dapat merekomendasikan bahwa gigi atau gigi dihapus (diekstraksi).
-          Malocclusion adalah kegagalan gigi di rahang atas dan bawah untuk bertemu dengan benar.
Jenis maloklusi mencakup overbite, underbite, dan berkerumun. Kebanyakan kondisi bisa diperbaiki dengan kawat gigi, yang logam atau keramik kurung jelas terikat ke depan setiap gigi. Menghubungkan kabel kawat gigi diperketat secara berkala untuk memaksa gigi untuk pindah ke posisi yang benar.

2.5.      PROSES KEPERAWATAN MULUT DAN GIGI
A.    Pengkajian
Pengkajian perawat tentang bibir,gigi,mukosa buccal,gusi,langit-langit,dan lidah klien.   Perawat memeriksa semua daerah ini dengan hati-hati tentang warna,hidrasi,tekstur,dan lukannya. Klien yang tidak mengikuti praktik hygiene mulut yang teratur akan mengalami penurunan jaringan gusi,gusiyang meradang,gigi yang hitam (khususnya sepanjang margin gusi),karies gigi, kehilangan gigi, dan halitosis. Rasa sakit yang dilokalisasi adalah gejala umum dari penyakit gusi atau gangguan gigi tertentu. Infeksi pada mulut melibatkan organisme seperti treponeme pallidum, neisseria gonorrhoeae, dan hominis virus herpes. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jika klien hendak memperoleh radiasi atau kemoterapi,sangat penting mungumpulkan data dasr mengenai keadaan rongga mult klien. Hal ini berfungsi sebagai dasar untuk perwatan preventif bagi klien saat mereka melewati pengobatan ( Greifzu Radjeski, Winnick, 1990).
Pengkajian rongga mulut klien dapat menunjukkan perubahan aktual atau potensial dalam integritas struktur mulut. Diagnosa keperawatan yang berhubungan dapat merefleksikan masalah atau komplikasi akibat perubahan rongga mulut. Penemuan perawat juga menunjukkan kebutuhan klien untuk bantuan perawatan mulut karena defisit perawatan-diri. Identifikai diagnosa yang akurat memerlukan seleksi faktor yang berhubungan yang menyebabkan masalah klien. Perubahan pada mukosa mulut akibat pemaparan radiasi, misalnya, akan memerlukan intervensi berbeda dari pada kerusakan mukosa akibat penempatan selang andotrakea.
B.     Perencanaan
Menyusun rencana keperawatan untuk klien yang membutuhkan higiene mulut termasuk mempertimbangkan pilihan, status emosional, sumber daya ekonomi, dan kemampuan fisik klien. Perawatan harus membina hubungan yang baik dengan klien untuk membantu praktik higiene mulut. Beberapa klien sanat sensitif tentang kondisi mulut mereka dan enggan membiarkan orang lain merawat. Dalam banyak kasus, klien (seperti yang terkena diabetes dan kanker ) juga tidak sadar bahwamereka berisiko penyakit gigi dan periodontal dan karenanya memerlukan pendidikan ekstensif. Klien yang mengalami perubahan mukosa akan memerlukan perawatan jangka panjang. Hasil tidak dapat terlihat untuk beberapa hari atau minggu. Keluarga dapat memainkan peranan penting dalam pembelajaran bagaimana untuk memeriksa rongga mulut klien terhadap perubahan dan memberikan higiene mulut meliputi sebagai berikut :
  1. Klien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik.
  2. Klien mampu melakukan sendiri perawatan higiene- mulut dengan benar.
  3. Klien akan mencapai rasa nyaman .
  4. klien akan memahami praktik higiene-mulut.
C.    Implementasi
Higiene mulut yang baik termasuk kabersihan, kenyaman, dan kelembaban struktur mulut. Perawatan yang tepat mencegah penyakit mulut dan kerusakan gigi. Klien di rumah sakit atau fasilitas perawatan jangka panjang seringkali tidak menerima perawatan agresif yang mereka butuhkan. Perwatan mulut harus diberikan teratur dan setiap hari. Frekuensi tindakan higiene bergantung pada rongga mulut klien.
D.    Evaluasi
·         Melihat kembali perkembangan kesembuhan klien
·         Hasil yang diharapkan dari hygiene mulut tidak dapat dilihat dalam beberapa hari
·         Pembersihan yang berulang-ulang harus sering kali dilakukan.
·         Perawat mengantisipasi kebutuhan untuk mengubah intervensi selama evaluasi

E.     Documentasi
-          Buat pendokumentasian yang jelas.

2.6 CONTOH PROSES KEPERAWATAN STOMATITIS


   2.6.1.   Pengkajian
A.    Identitas ( Data Biografi)
B.     Riwayat sakit dan Kesehatan
1.   Keluhan utama rasa nyeri di mulut
2.   Riwayat kesehatan sekarang
Stomatitis bisa terjadi pada seseorang karena intoleransi dengan pasta gigi, penyakit yang beresiko menimbulkan stomatitis, misalnya faringitis, panas dalam, mengkonsumsi makanan yang berlemak , kurang vitamin C, vitamin B12 dan mineral.
3.   Riwayat penyakit dahulu
Pernah menderita penyakit infeksi yang menyebabkan sistem imun menurun sehingga lebih mudah terkena stomatitis.
4.   Riwayat penyakit keluarga
Kaji apakah ada riwayat penyakit keluarga yang bisa menyebabkan terjadinya
stomatitis. Ada juga teori yang menyebutkan bahwa penyebab utama dari SAR (Stomatitis Aftosa Rekuren) atau sariawan adalah keturunan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang orang tuanya menderita SAR lebih rentan untuk mengalami SAR juga.
5.   Pengkajian Psikososial
Stress, gaya hidup (alkohol, perokok) serta kaji fungsi dan penampilan dari rongga mulut terhadap body image dan sex.
6.   Pengkajian lingkungan rumah dan komunitas
Lingkungan yang panas, dan sanitasi yang buruk.
7.   Riwayat nutrisi
kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, vitamin B12, mineral, dan zat besi serta pola makan yang buruk, misalnya hanya mengkonsumsi karbohidrat dan protein saja.
8.   Riwayat pertumbuhan perkembangan :
·      Pasien yang menderita stomatitis akan lebih lama sembuhnya dikarenakan kondisi fisik yang lemah sebagai akibat intake nutrisi yang kurang (energi/kalori yang diperlukan tidak mencukupi dalam proses penyembuhan).
·      Penurunan berat badan
Biasanya pasien yang menderita stomatitis mengalami penurunan berat badan karena intake nutrisi yang kurang.
C.     Pemeriksaan fisik
B1 (Breath) : Bau nafas, RR normal
B2 (Blood)   : Hemorrhage (perdarahan) akibat kerusakan membrane mukosa oral,
                       resiko kekurangan volume darah.
B3 (Brain)    : Nyeri
B4 (Bladder) :       Secara umum tidak mempengaruhi kecuali jika ada kondisi dehidrasi
  akibat intake cairan yang kurang
B5 (Bowel)  :
-    Mukosa oral mengalami peradangan, bibir pecah-pecah, rasa kering, suatu sensasi rasa luka atau terbakar (khususnya melibatkan lidah)
-    Hipersalivasi
-    Perubahan kulit mukosa oral, tampak bengkak dan kemerahan (hiperemi)
B6 (Bone)    : Kondisi fisik yang lemah sebagai akibat intake nutrisi yang kurang
   2.6.2.   Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Data Subyektif :
Pasien mengeluh nyeri saat mengunyah makanan.
Data Obyektif :
-          Antropometri: penurunan berat badan
-          Biokimia : Hb dan albumin menurun
-          Klinik : perubahan kulit mukosa oral (bengkak dan kemerahan).
-          Diet : makan tidak habis, nafsu makan menurun
Intoleransi pasta gigi, kurang vitamin C, oral hygene yang buruk
Kerusakan vaskular,selular,dan matrik
Perubahan mukosa
Nafsu makan berkurang
Risiko kekurangan nutrisi
Resiko kekurangan nutrisi
Data Subyektif :
Pasien mengatakan nafsu makan berkurang
Data Obyektif :
-          Suhu tubuh naik
-          Adanya lesi di membran mukosa oral
-          Membran mukosa tampak bengkak dan kemerahan
Alergen
Alergi dan defisiensi immunologi
Inflamasi (peradangan)
Pelepasan mediator inflamasi (prostalgadin)
Nyeri
Perubahan membran mukosaoral
Perubahan membrane mukosa oral
Data Subyektif :
Pasien mengatakan susah bergaul/berkomunikasi dengan orang lain.
Data Obyektif :
-          Mukosa mulut tampak bengkak dan memerah (hiperemi)
-          Kerusakan vaskular,selular,dan matrik
Perubahan membran mukosa oral
Timbul lesi
Gangguan komunikasi
verbal Gangguan komunikasi verbal
Data Subyektif :
Pasien mengeluh lesu, lemas (malaise)
Data Obyektif :
-           Membran mukosa kering

Tidak ada komentar: